Silvy
Ya!!!
3 hari terakhir ini gw mengikuti pelatihan KOMPSI 2010/2011...
sama seperti dengan tahun lalu.. training ini sangat berkesan buat gw.. bahkan lebih berkesan.


Awalnya gw sama sekali tidak berminat untuk ikut karena nyokap gw sudah melarang gw untuk pergi.
sampai hari briefing trakhir sebelum pergi pun, gw masih bilang kalau gw tidak bisa pergi.
sampai akhirnya, satu per satu peserta training yang mengatakan tidak bisa ikut kemudian mencoba untuk mengusahakan untuk bisa hadir.


gw dan sisca mendatangi mas indra untuk ijin tidak presentasi Psi.Rem. untuk mengikuti training ini. kami juga berusaha mati-matian menyelesaikan tugas UAS PsiSos II kelompok kami masing-masing sebelum kami berangkat, karena keesokan hari setelah kami pulang (minggu) adalah hari kompre UAS PSISOS II.
gw juga mencoba memohon nyokap gw untuk mengijinkan gw untuk bisa pergi yang akhirnya ia mengijinkan dengan catatan gw tidak boleh tambah sakit. gw menyanggupi itu.


dan jadilah gw berangkat semobil dengan bibi, okki, siska, justin, dan indra.


ada yang paling berkesan dengan training ini. yaitu gw terpaksa harus jadi korban untuk bermain trust fall karena nama gw lah yang terpilih. mungkin hal ini bukan lah hal besar untuk orang-orang lain. tapi buat gw ini adalah musibah.


gw adalah orang yang sangat takut ketinggian tanpa pegangan. dan gw sangat takut untuk menjatuhkan diri gw dengan hanya mempercayai orang lain untuk bisa menopang tubuh gw. gw sadar badan gw cukup berat.


gw bingung harus bagaimana. cukup lama gw memutuskan untuk naik. roy dengan bantuan bima mencoba untuk menenangkan gw dengan mempraktekan dengan cara yang lebih simple. gratje, justin, dan bima terus menerus meyakinkan gw kalo gw bisa melakukan hal itu. tapi hal itu tetap tidak begitu berpengaruh. rasa takut gw sangatlah besar. setelah beberapa menit gw mencoba mengumpulkan keberanian. gw memutuskan untuk mendekati tempat yang akan gw naiki (pijakan untuk trust fall) tapi lagi-lagi gw tidak berani untuk naik.


Saat itu gw hanya bisa menatap nanar teman-teman sekelompok gw. yang saat itu gw perhatikan adalah roy, indra dan becky. ketika ge melihat roy, dya mencoba meyakinkan gw dengan kata-kata mendukung yang mengingatkan bahwa trust fall itu mudah seperti yang ia peragakan. gw juga melihat ke arah becky.. teman sekamar gw. dya berkata, "seandainya dibolehkan, gw bakal gantiin lu py.. ayo lu pasti bs"... namun itu juga belum cukup membuat gw cukup berani meskipun sudah mulai berpikir untuk melakukan trust fall demi teman teman gw. terakhir gw melihat ke arah indra. tujuan gw adalah meminta pertolongan. gw tidak tahu apa yang harus gw lakukan. dan yang ia lakukan adalah hanya memandang gw, tersenyum dan tanpa bicara menyampaikan pesan bahwa gw mampu melakukannya. gw cukup tersentuh dengan semua support yang diberikan oleh teman-teman kelompok gw. akhirnya gw dengan bantuan kak iya sang trainer, naik ke atas pijakan yang tinggi untuk bersiap melakukan trust fall. gw diminta untuk mengikuti perkataan teman-teman gw. ketika mereka bilang trust, maka gw harus berkata trust lalu ketika teman-teman gw berkata fall, maka gw harus berkata fall kemudian menjatuhkan badan. ketika teman-teman gw sudah berkata fall, sangat sulit bagi gw untuk mengatakan fall. membutuhkan beberapa detik untuk mengumpulkan segenap keberanian yang gw miliki. akhirnya gw pun menjatuhkan badan gw. hanya berlangsung beberapa detik dan gw merasakan tubuh gw ditopang dengan aman oleh teman-teman sekelompok gw. setelh di turunkan, gw langsung berpegangan ke dinding tempat berpijak karena gw sangat lemas. waktu diadakan debriefing pun, ketika menyampaikan pendapat, suara gw masih bergetar tanda bahwa ketakutan gw masih tersisa.


namun pengalaman itu menjadi sangat berharga buat gw karena gw menjadi yakin akan teman-teman gw. gw yakin disaat gw jatuh, pasti akan ada yang menopang gw. yah bukan berarti gw akan dengan mudah melakukan trust fall untuk kedua kalinya sih. gw akan tetap takut. namun itu sudah menjadi awal yang cukup baik untuk gw.


kebersamaan selama 3 hari di cipanas, membuat gw menemukan keluarga baru yakni KOMPSI 2010/2011. kedekatan kami menjadi sangat terbangun hanya dengan 3 hari tersebut.


gw merasa sangat bersyukur kepada Tuhan karena gw diberikan kesempatan untuk bisa mengikuti training lagi dan untuk tetep ada di KOMPSI.


mungkin gw tidak akan bisa mengembangkan diri gw, kalau saja ketika awal masuk kuliah gw tidak terpilih sebagai wakil angkatan. namun gw percaya Tuhan punya rencana yang indah untuk hidup gw...


LOVE YOU, KOMPSI!
0 Responses