Silvy
Pernahkah anda merasa dikecewakan oleh sesuatu yang anda cintai? Entah manusia ataupun lembaga.

Itu yang saya rasakan saat ini. Kekecewaan itu begitu terasa hingga nada suara saya bergetar ketika berbicara dan tak bisa dipungkiri saya akhirnya menangis. Kekecewaan itu begitu mendasar dan terasa di dalam hati saya.

Sesuatu yang sangat saya cintai telah menoreh kekecewaaan yang cukup membekas dalam hati dan ingatan saya.

Kecintaan saya akan lingkungan organisasi di fakultas psikologi ternoda 
hari ini. Entah apa yang akan saya rasakan ke depannya. Lingkungan yang saya anggap cukup profesional ternyata dengan mudahnya melanggar aturan yang telah disepakati bersama (ini adalah pendapat saya pribadi). Hanya aturan simple.. Aturan main sebelum rapat bisa dengan seenaknya dilanggar. Hanya dengan alasan bahwa Rapat Akbar Mahasiswa dapat membuat keputusan bersama. Salah satu hal yang membuat saya sedemikian dalam, merasa kecewa adalah hal tentang pembuatan kesepakatan untuk melanggar aturan yang telah disepakati sebelumnya dilontarkan oleh orang-orang yang saya jadikan panutan dan sangat saya kagumi dan hormati. Saya sungguh kecewa hal itu terlontar dari mereka. Saya juga sangat kecewa bahwa ternyata orang-orang itu juga yang melontarkan pendapat yang menurut saya pribadi tidak adil, sekali lagi ini pendapat pribadi. 

Rasanya sekarang saya kehilangan sosok-sosok panutan yang selama ini saya kagumi dan hormati.

Seandainya sosok-sosok panutan saya itu meihat tulisan ini, apakah yang mereka pikirkan? Mungkin mereka secara tidak sadar melakukan hal tersebut. Namun ternyata hal tersebut telah membuat kekecewaan yang cukup dalam pada diri saya, 
seseorang yang mengganggap mereka sebagai panutan.

Dan seandainya saya bukan salah satu pengurus organisasi di fakultas psikologi, mungkin saya sudah tidak mau hadir di dalam RAM, karena sebagai mahasiswa lepas, saya tidak melihat lagi profesionalitas di dalam RAM.. Itu bila saya adalah mahasiswa lepas non-organisasi. Tapi tentu saja hal itu tidak dapat saya lakukan.
Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan dan terpikir dalam benak saya adalah membangun kembali kepercayaan saya kepada profesionalitas RAM dan menyembuhkan diri saya dari kekecewaan saya ini.

Saya menuliskan ini bukan sebagai salah satu ajang melecehkan berbagai pihak karena bagaimana pun juga, saya tetap menghormati setiap organisasi yang ada di fakultas psikologi. Tapi ini adalah sebuah ungkapan hati yang tidak bisa saya lontarkan secara lisan. Apabila ada yang secara sengaja ataupun tidak sengaja melihat tulisan ini, saya 
sama sekali tidak mengharapkan ungkapan hati saya ini dijadikan bahan perdebatan ataupun pergunjingan.
1 Response
  1. William SB Says:

    hahaha, gwa juga dilukai oleh RAM kok.. gwa merasa dikhianati oleh temen2 seperjuangan, bukan oleh panutan sih...
    tapi gpp, itulah mahasiswa yang kita bela.. pemikirannya masih kaya gitu...