Silvy
Seonggok hati 
Aku ini seonggok hati
Telah termiliki oleh seorang tuan yg baik hati.
Ia melumuriku dengan madu
Yang mengembangkan gairahku

Namun kini, aku ini seonggok hati
Yang hilang bak ditelan bumi
Tuanku meletakanku dalam kandang batu
Kadang ia melongok padaku.
Kadang ia seolah tak sadar akan eksistensiku.

Aku ini seonggok hati
Yang pasrah seolah mau mati
Luka-luka kecil tersayat dicucuk cuka
Membuat perih meradang, terluka

Ya, aku ini seonggok hati
Yang tak kenal tuanku lagi
Dulu hanya ada madu tanpa cuka
Lalu kenapa kini ia seperti murka?
Adakah ia membenci?
Atau ia sudah tidak peduli lagi?

Padaku, seonggok hati.
Labels: | edit post
0 Responses