Silvy
detik-detik tanpa makna bergulir
seiring dengan jenuh di relung hati..


tetes-tetes air jatuh menghujani
sosok yang berdiam diri tanpa arti..


sunyi sepi 
tenggelam dalam diri sendiri...


hingga senyum ramah menghampiri
berubah jadi gelak tawa penuh memori..



fajar yang tenggelam
berganti rembulan yang bersinar di malam hari


gelak tawa kini menjadi sunyi
teredam waktu yang tak kunjung berhenti...


kapan tawa itu kembali
memakan habis rasa sunyi di hati?
0 Responses